Rabu, 29 April 2015

Mengenal Ragam Batu Alam (Batu Metamorf)

Contoh batu marmo lampung 5x20
Batuan metamorf terbentuk karena perubanan tekanan dan suhu yang tinggi atau panas burni. Batuan ini terdiri dari batu marmer dan slate yang akan dijelaskan sebagai berikut.

1. Marmer (marble)

Kata “marmer” berasal dari banasa Yunani (marmairein) yang berarti ”berkilau”. Batu marmer terbentuk dari batuan limestone yang mengkristal selama jutaan tahun. Batu ini berwarna indah dengan corak yang beraneka ragam sehingga banyak digunakan dalam dunia arsitektur. Sebagai contoh, Menara Parthenon yang dibangun pada tahun 447-432 SM terbuat dan marmer.

Dalam aplikasinya, batuan marmer lebih cocok digunakan untuk interior ketimbang eksterior karena batuan ini tidak tahan terhadap cuaca. Batuan marmer banyak terdapat di Indonesia, tetapi baru sedikit yang dapat ditambang. Hal tersebut terjadi karena kendala infrastruktur yang belum memadai. Marmer-marmer asli Indonesia di antaranya marmer bandung, marmer jawa timur, marmer Magelang, marmer Lampung, marmer padang, marmer kalimantan, marmer Poso, dan marmer Kupang.

2. Templek Acak (slate)

Batuan templek atau batuan slate terbentuk dari lempung dan batuan shale. Dinamakan batu templek atau batu lempeng karena batunya dapat dibelah menjadi lempengan yang lebih tipis. Batu ini paling banyak digunakan untuk dinding, pagar, lantai garasi, lantai carport, dan jalan mobil.

Batuan slate ditambang secara manual di daerah perbukitan, pinggiran sungai. Umumnya batuan yang ditambang berbentuk lempengan yang berlapis-Iapis, Setelah ditambang, bongkahan atau diasap agar mudah menjadi lembaran yang lebih tipis.

Batuan slate atau templek bermacam-macam diantaranya tempel abu kehijauan (Salagedang) templek hitam (Garut) dan templek hijau kecoklatan (Purwakarta)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar